Senyawa Pada Tanaman Seledri Dapat Atasi Kanker Payudara
Kini Rifqi-Land akan membagikan sebuah artikel, yang mudah-mudahan dapat berguna bagi semua orang, khususnya para penderita kanker payudara. Apa sih isi artikel ini? mari kita baca,,,
Isi artikel ini yaitu, mengenai senyawa yang ada dalam daun seledri, senyawa yang dapat mengatasi penyakit ganas seperti kanker payudara, ini ulasan lengkapnya.
Sebuah senyawa alami yang ditemukan dalam seledri, buah ara, dan beberapa makanan lain telah terbukti memiliki potensi sebagai senjata ampuh untuk melawan tumor kanker payudara yang agresif.
Senyawa, yang disebut psoralen diketahui dapat melawan limfoma dan kondisi kulit dengan merusak DNA dan menyebabkan kematian sel tumor ketika diaktifkan oleh sinar UV. Namun para peneliti di Duke University telah menemukan bahwa senyawa tersebut dapat memerangi tumor payudara melalui tindakan metode kedua dan dapat dikembangkan sebagai terapi yang efektif.
Penelitian baru yang dipublikasikan dalam jurnal Public Library of Science PLOS One, menemukan bahwa psoralen menghalangi aksi dari molekul yang dikenal sebagai “Reseptor HER2,” yang terlibat ke dalam 25 persen kanker payudara, ovarium, lambung, dan tumor pada lainnya.
Ketika HER2 diproduksi berlebihan, maka itu akan mengisi pertumbuhan sel yang tidak terkendali, mengarah ke bentuk kanker yang agresif. Namun, para peneliti menemukan bahwa psoralen dapat menutup proses ini.
“Ini sangat tak terduga,” kata peneliti Neil L. Spector, MD, seorang profesor kedokteran dari Duke University. “Terapi ini telah dikenal dapat membunuh sel kanker dengan menyebabkan kerusakan DNA, namun juga memiliki efek anti-tumor langsung pada HER2 yang mengekspresikan sel-sel kanker dengan memblokir sinyal HER2.
Psoralen juga ditemukan juga memiliki efek untuk melawan kanker yang resisten terhadap kemoterapi.
Dr. Spector mengatakan bahwa peneliti membayangkan suatu hari nanti bisa menyuntikkan senyawa langsung ke tumor, kemudian ditambah lagi dengan menggunakan bantuan sinar-X dosis rendah untuk memicu sifat anti-tumornya. Spector mengatakan bahwa teknologi ini sedang diuji pada hewan dan dapat disetujui untuk uji klinis pada manusia awal tahun ini.
“Hal ini menjadi bagian terbaik selama empat tahun setelah mencoba mencari tahu bagaimana mengatasi tantangan biofisika terkait menghasilkan energi yang cukup dalam tubuh untuk mengaktifkan partikel-partikel dan obatnya,” ujar Dr Spector.
Mungkin ini yang dapat saya share, semoga bermanfaat.